Latar Belakang:

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terjadi peningkatan perkiraan kasus Tuberkulosis per tahun di Indonesia, mengalami kenaikan dari 331.703 pada 2015 menjadi 563.879 di 2018 (70%), termasuk peningkatan 121.707 (28%) antara 2017 dan 2018. Perkembangan TB Paru di Provinsi Jawa Timur tahun 2016 jumlah kasus suspek TB Paru sebanyak 319.919, tahun 2017 sebanyak 296.659 dan Kasus BTA+ tahun 2016 sebanyak 22.944, tahun 2017 sebanyak 33.999.  Perkembangan TB Paru di Kabupaten Tulungagung tahun 2016 jumlah kasus suspek TB Paru sebanyak 4.122, tahun 2017 sebanyak 4.419 dan Kasus BTA+ tahun 2016 sebanyak 323, tahun 2017 sebanyak 478.  Jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 1.026.101 orang, sedangkan tahun 2017 jumlah penduduk sebanyak 1.030.790 orang. Kebutuhan pemantuan dan pendampingan dari sisi masyarakat belum tersedia aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagi informasi secara bersama, termasuk peran masyarakat dalam deteksi secara mandiri, maka penulis melakukan upaya merancang  Pengembangan Aplikasi Edukasi dan Penemuan Kasus TB Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tulungagung.

Tujuan :

Merancang Aplikasi Edukasi dan Penemuan Kasus TB Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tulungagung.

Metode Penelitian :

Jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain  penelitian action research. Subyek pada penelitian ini adalah Pengelola Program Tuberkulosis 2 orang, Pengelola SIK 3 orang,  Lintas Sektor 4 orang, Pengelola Tuberkulosis Puskesmas 3 orang, Pasien Tuberkulosis yang telah sembuh  atau Kader Tuberkulosis 3 orang.

Hasil: -.

 

 

Kesimpulan: -.